Journal, Review, and Inspiration

Journal, Review, and Inspiration

Saturday, October 8, 2011

BERBAGI KOPI PAHIT (SELALU DIHATIKU)


Sungguh aku tak menyangka malam ini kita duduk berhadap-hadapan. Aku dan kamu. Kita berdua melewati malam dengan hening saja. Entah kapan kita saling mengenal, bertatapan seperti ini kejadian langka. Biasanya hanya aku yang menatap wajahmu. hanya sepasang mata ini yang selalu memberi dengan pancaran kasih sayang dan cinta. Sedangkan kamu, selalu ada di depanku, namun matamu berlari menatap ribuan kilo nun jauh disana, menggenggam asa, dan cintamu.
Malam ini kita berbagi secangkir kopi pahit. Kamu tidak pernah suka kopi pahit. Kamu pernah bertutur padaku.
“buat apa meminum kopi pahit, aku tidak suka pahit. Sudah tau pahit, kenapa harus diminum.”
Kamu tidak suka pahit, banyak orang tak suka lalu kenapa harus diminum. Namun aku penikmat kopi pahit. Bagiku pahit itu rasa dengan sejuta makna. Bukankah kamu harus meminum pahit agar tau bagaimana rasa manis itu.
Aku tergila-gila padamu, menginginkanmu selalu ada didekatku, membagi rasa, melebur cinta, dan meraih cita bersama. Aku menginginkan kamu selalu ada disampingku. Aku si pencinta kopi pahit yang ingin menikmati manis agar aku selalu bersyukur untuk selaksa rasa manis yang ada didepanku.
Aku tidak ingin menjadi seperti kamu, si penikmat manis yang tidak mau mencoba sedikit pahit. Malah mengejar rasa ribuan kilometer di luar sana yang kamu pikir manis.  Aku ini si pencinta kopi manis yang menjadi takdirmu bukankah kamu akan terasa manis sekali ketika telah mencicipi kopi pahitku.
Suatu hari nanti setelah malam ini, setelah kamu mau mencicipi dan berbagi secangkir kopi pahitdenganku. Aku berharap kita berdua, aku dan kamu, akan bersama membagi rasa, cinta, dan berbagi mimpi bersama. Aku si pencinta pahit selalu membawa selaksa rasa manismu dihatiku. Kamu selalu dihatiku. Saat ini hingga berabad-anad nanti.

08 Oktober 2011.
for nulis buku. 

No comments:

Post a Comment