Journal, Review, and Inspiration

Journal, Review, and Inspiration

Thursday, January 19, 2012

Surat Untuk Dee


Untuk Blog Kontes Mizan.com
Dear Dewi ‘Dee’ Lestari.
Sepertinya sudah berkali-kali saya menulis tentang seorag Dewi Lestari di blog saya ini, tulisan kekaguman saya juga masuk dalam buku #read2share, yang tanggal 26 November 2011 kemarin dilaunching di  Fimela Festival. Sekarang punya kesempatan untuk nulis surat buat mbak Dee,seperti ngomong langsung sama orangnya kenapa kok jari jadi kelu ya, mulut jadi gagu. Tapi baiklah, saya mulai saja kesempatan langka ini, berandai-andai seorang Dee ada di depan saya dan mendengar saya berbicara.
Saya ini pengagum karya-karyanya mbak Dee lho, saya percaya banyak orang yang terinspirasi oleh karya-karya mbak Dee. It must be feel so great ya mba, ketika karya kita tidak hanya disukai tapi juga menginspirasi banyak orang. Membuat kita yakin, bahwa apa yang kita tulis tidak hanya untuk kepuasan batin semata, tapi juga mengobati dahaga orang-orang disekitar kita. Saya salah satunya. Pertama kali mengenal karya Dee itu ketika berumur 16 tahun. Kata orang, buat anak seusia saya waktu itu, membaca novel Supernova itu terlalu berat. Tapi buku itu memanggil-manggil saya. Izinkan saya mengutip ucapan terima kasih mbak Dee dalam Supernova (Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh). ‘Izinkan saya tersungkur dalam rasa cinta’. You Know What mbak, setelah itu saya jatuh cinta. Saya jatuh cinta dengan karya-karyamu.
Butuh tiga kali membaca Supernova (ksatria,Putri, dan Bintang Jatuh) sampai akhirnya saya berani berkata saya jatuh cinta. Pertama kali mengerti dulu jalan ceritanya, kedua kali untuk memahami makna-makan tersirat dibalik novel ini, ketiga kalinya untuk menikmati setiap kata yang entah kenapa seperti ritmis. Sebelum membaca buku mbak Dee, saya lebih suka baca novel luar negeri. Plotnya lebih menarik, begitu juga setting ceritanya yang kadang bikin saya nggak mau berhenti baca. Bukannya mengecilakn karya-karya novelis Indonesia yang sudah ada, mungkin ya masalah taste saja. Tapi setelah mengenal novel ini, saya jadi berani beli novel Indonesia yang gendrenya pop culture. Dulu sebelum itu saya hanya tau Lupus aja yang gendre-nya pop.
Kekaguman saya akan karya-karya mbak Dee ini ternyata memberikan efek lain setelahnya. Saya jadi giat menulis lagi. Saya menulis lagi layaknya orang yang terinspirasi setelah lama mati suri. Saya sudah suka menulis dari umur 10 tahun, hanya saja saya tidak cukup percaya diri untuk terus menulis. Saya jadi ingat lagi satu petikan tulisan mbak Dee, kalau tidak salah mbak Dee menulis seperti ini di blog ‘menulis itu sebuah proses menemukan jati diri’. Saya jadi ngerti, kenapa harus nggak pede, sebelum tulisan kita dibaca banyak orang, yang paling dasar itu adalah proses menulisnya sendiri kan. Menjadikan proses menulis itu value yang berharga dalam hidup kita, barulah setelahnya bisa menginspirasi banyak orang.
Saya Cuma kepingin bilang sama mbak Dee, selalu berkarya ya mbak, ada banyak orang-orang seperti saya yang butuh dihilangkan dahaganya atas karya-karya mbak Dee. Saya menunggu dengan manis Partikel yang lagi dalam proses persalinan hehe… Keep inspiring us mbak Dee.
XOXO


 Dari: Rahma Hayati Nurdin
Untuk: mizan.com

No comments:

Post a Comment